Sertifikasi kompetensi merupakan proses pengakuan formal dari otoritas terkait, yang menunjukkan bahwa seseorang memenuhi standar tertentu dalam bidang yang spesifik. Sertifikasi kompetensi diberikan setelah seorang individu melalui serangkaian tes, penilaian, dan pelatihan yang diakui secara internasional
Proses sertifikasi kompetensi melibatkan evaluasi terhadap keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh individu atau organisasi. Evaluasi dilakukan melalui berbagai metode, seperti tes tulis, wawancara, praktik langsung, atau penilaian portofolio. Individu atau organisasi yang dinyatakan telah memenuhi standar, akan menerima sertifikat yang menunjukkan bahwa mereka telah berhasil memperoleh sertifikasi kompetensi tersebut.
Pentingkah seseorang memiliki sertifikasi Kompetensi ?
Memiliki sertifikat memiliki banyak manfaat. Diantaranya, meningkatkan kredibilitas, meningkatkan peluang karir, meningkatkan kepercayaan diri, dan masih banyak manfaat lainnya.
Menyadari hal tersebut, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Millennial Job Center (MJC) dan East Java Super Corridor (EJSC) mendorong para talenta untuk menempuh sertifikasi kompetensi.
Guna membekali talenta menghadapi uji sertifikasi, panitia menyelenggarakan pelatihan dan pembekalan. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara marathon di 5 titik dengan sasaran peserta dari wilayah Bojonegoro, Pamekasan, Jember, Madiun dan Malang.
Tak kurang 300 talenta bergabung. Mereka terbagi dalam 3 bidang kompetensi pilihan yakni Graphic Design, Photography dan Videography. Dari masing-masing bidang, MJC menerjunkan setidaknya 15 mentor profesional yang telah memiliki sertifikat kompetensi.
Amalia Azhry, salah satu peserta bidang kompetensi Graphic Design mengungkapkan bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. “Terimakasih MJC, EJSC dan Disnakertrans, yang telah menghadirkan mentor-mentor hebat selama pelatihan” ujarnya.
Meurutnya, materi yang disampaikan membuatnya wawasannya bertambah signifikan terutama tentang workflow yang efektif, serta peluang untuk terjun di dunia Desain Grafis.
“Pengalaman ini sebagai awal saya untuk terus menekuni pada bidang ini. Awalnya saya menganggap Desainer Grafis hanya sebuah pekerjaan. Sekarang saya menjadikannya sebagai bagian dari diri saya yang harus terus dikembangkan dan dilatih” lanjutnya
Hal senada diungkapkan peserta lainnya, Ilmy. Cewek yang akrab disapa El ini menyebut kegiatan ini sangat membantu mengasah kemampuannya bekerja berdasarkan workflow yang sesuai. Mulai mengumpulkan data, menyusun brief, hingga menyelesaikannya menjadi sebuah karya visual yang bisa dimengerti. Tidak hanya klien namun juga khalayak.
Kedepan, pelatihan-pelatihan seperti ini tampaknya akan terus diupayakan. Agar tak ketinggalan informasi, pantau terus informasi dan program yang diselenggarakan oleh MJC dan EJSC melalui media sosial mereka…(LM)
